Selasa, 04 Desember 2012

Relational Patterns & Factors that influence Patterns




Relational Patterns




1. Supportive & Defensive Climates 




Supportive 


Seorang individu yang memberikan pernyataan positif kepada individu lain yang sifat dan tujuannya adalah memberikan dukungan kepada individu tersebut. 

 Contoh : Film “ Garuda di Dadaku “






Bayu : “masalahnya lo tau sendiri ibu nggak suka kalau gue itu main bola. Gimana mau izin buat latihan?

Heri : “nyokap lo Cuma gamau lo gagal aja bay…nanti gue yang minta izin kalau lo mau belajar bareng dirumah gue, terus kita latihan bola deh, tenang aja gue pasti bakal nganterin lo pulang buat mastiin ke nyokap lo”

Bayu : “serius? Kalau ketauan gimana?”

Heri : “tenang bay, nggak bakal ketahuan. Yang penting lo tunjukin kemampuan lo main bola”

Bayu : “yaudah, makasih ya her”



Defensive




Seorang indivitu yang memberikan pernyataan positif kepada individu lain yang berupa sindiran yang dilakukan secara halus,yang bertujuan untuk menyadarkan individu tersebut.

Contoh:  Film “Best Friend”


Tania : “nggak mol! Gue nggak mau ah..gue kalau panic suka gatel-gatel. Masa gue ajak dia jalan berdua doang? Kalau gue gugup trus gatel-gatel gimana? “

Molly : “biasa aja kali tan kaya ABG aja. Oh iya gue lupa, gue kan gak kaya lo ya rajin belajar dan nurut orang tua. Makanya jadi kuper dan gak pernah bergaul.

Tania : “kok lo jadi nyindir gue gitu sih? Oke-oke gue ajak dia jalan besok ya. Dan gue gak kuper! “

     Dependensi & Counterdependensi

  Counterdependensi

Suatu hubungan yang terjadi ketika individu yang memiliki hubungan dengan orang lain , tetapi individu tersebut memiliki tingkat independen yang tinggi. Maka ia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa adanya keterikatan dengan orang lain atau ketergantungan dengan orang lain.

Contoh : Film “ Dealova “



Kara : “ Dira… malem ini kita latihan basket lagi yuk disekolah ? “

Dira : “ engga ah, bosen latihan basket terus “

Kara : “ yaudah, gimana kalau kita pergi nonton aja ? “

Dira : “ apaan sih kar..kayak anak kecil aja deh kerjaannya nonton teus, aku mau nyari suasana baru “

Kara : “ kalau ke bukit bintang mau ga? “

Dira : “ gak ad aide lain kar? Yang lebih seru gitu..basi tau ga. Udah kita main basket aja deh “


  Dependensi

Seorang individu yang hidupnya ketergantungan dengan individu lain, karena ia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan dari orang lain.

Contoh:  Film “ Love in Paris “




Dygta : “ Aliya.. kamu hari ini bisa temenin aku ga latihan basket? “

Aliya : “ kapan? “

Dygta : “ nanti sore, sekalian nanti kamu bisa liat aku main sebagai kapten tim basket sekolah kita yang baru 

Aliya : “ oke, kedengarannya seru “

Dygta : “ yaudah sekarang kita makan dulu yuk … “

Aliya : “ iya..aku juga udah laper banget nih dyg “

Dygta : “ kamu mau makan apa al? “

Aliya : “ apa aja terserah kamu,aku ikut kamu..”

Dygta : “ oke al…”



 Progresive & Regresive Spirals

 Progresive Spirals
Aksi dan reaksi yang dilakukan oleh seorang individu dalam suatu hubungan, yang memiliki tingkat konsistensi dalam tujuan hidup mereka yang mengakibatnkan peningkatan secara terus –menerus dalam keharmonisan dan tingkat kepuasan.

Contoh: film battleship




Sam : What are you going to say ?

Alex Hopper : I’m going to walk up a to him ,man to man and look him straight in the eyes

Sam : with what words ?

Alex hopper : with my words, okay sir your daughter is the best thing that has ever happened to me she’s smart, kind, beautiful, funny, and I’m madly in love with her. It would be an honor to have your permission to marry her

Sam : I love you

Alex hopper : I love you, too


Regresive Spirals

Pola ini merupakan kebalikan dari progressive spirals dimana setiap individu dalam suatu hubungan memberikan kontribusi penurunan tingkat konsistensi dalam tujuan hidup mereka yang mengakibakan ketiakpuasan,ketidaknyamanan dan jarak hubungan yang semakin menjauh

Contoh : film Albert Nobbs




Joe : What have you done to us? You’ve ruined everything.

Helen : What are you saying? You can’t leave. You wouldn’t let me go and now you say it’s my fault?

Joe : I didn’t mean that, Helen

Helen : what didn’t you mean ? 



 Factors that influence Patterns

Faktor-faktor yang mempengaruhi pola


Kita telah melihat peran komunikasi dalam memainkan hubungan evolusi dan pola yang berkembang dalam diri mereka. Dalam seleksi ini, kita akan fokus pada faktor-faktor yang mempengaruhi pola-pola ini. Sejumlah elemen berdampak pada komunikasi interpersonal. Khususnya adalah panggung dan konteks interaksi, kebutuhan interpersonal dan gaya, kekuasaan dan konflik.

Tahap hubungan dan konteksnya

Pola komunikasi dalam suatu hubungan sangat bervariasi dari satu ke yang lain. Alaminya , orang bertemu satu sama lain untuk pertama kalinya berinteraksi dengan cara yang berbeda dari orang-orang yang telah hidup bersama selama beberapa tahun. Sifat pola interpersonal juga bervariasi tergantung pada konteks di mana percakapan berlangsung. Orang bertemu di sebuah toko kelontong yang sangat mungkin untuk bertindak dan bereaksi secara berbeda satu sama lain daripada jika mereka berbicara di sebuah bar atau di pertemuan bisnis. Bersama-sama, kedua faktor menjelaskan banyak variasi dalam pola hubungan komunikasi.

Kebutuhan interpersonal dan gaya

   Melampaui dampak lebih langsung serta jelas panggung dan konteks, kebutuhan interpersonal dan gaya dari individu-individu yang terlibat , merupakan pengaruh lain pada hubungan komunikasi. 
    Sering tercatat sebagai bagian yang sangat penting dengan cara ini adalah kebutuhan interpersonal untuk kasih sayang , inklusi dan kontrol. William Schutz telah menyarankan bahwa keinginan kita relatif untuk memberi dan menerima kasih sayangdan mengendalikan orang lain dan dikendalikan oleh mereka yang sangat mendasar untuk orientasi kami dalam hubungan sosial dari semua jenis. 
    Kita masing-masing mengembangkan kebutuhan relatif kita sendiri terhadap kontrol, kasih sayang dan inklusi, seperti yang kita lakukan di daerah lain. Profil tertentu perlu kita miliki dan bagaimana kecocokan dengan orang-orang lain, bisa menjadi penentu utama dari pola relasional yang dihasilkan. Misalnya, kita bisa berharap bahwa satu orang dengan kebutuhan tertinggi untuk dikontrol dan orang lain dengan kebutuhan yang sama kuat untuk dikendalikan akan berfungsi dengan baik bersama-sama. Jikadi sisi lain, dua orang yang bekerja atau hidup bersama , sama tinggi atau rendahkebutuhannya , perlu untuk dikontrol , serta bisa memprediksi banyaknya konflik atau kurangnya ketegasan dalam hubungan. 
   Gaya interpersonal juga memainkan peran penting dalam membentuk pola komunikasi yang muncul dalam hubungan. Seperti yang dibahas sebelumnya, beberapa orang merasa lebih nyaman berkomunikasi dengan cara sangat verbal dalam hubungan mereka dengan orang lain, sementara yang lain mengadopsi gaya interpersonal lebih pasif dan terkendali, karena baik untuk preferensi atau kekhawatiran tentang berbicara dalam situasi sosial. Mereka yang menggunakan sebuah gaya untuk berurusan dengan mereka yang berpikir secara blak-blakan , terus terang dan dengan cara yang tegas.Jika mereka menginginkan sesuatu , mereka meminta untuk itu. Jika mereka merasa marah, mereka membiarkan orang lain tahu. Jika mereka merasa mengambil keuntungan dari mereka , mereka mengatakan demikian. Jika mereka tidak mau mematuhi permintaan, mereka memiliki sedikit kesulitan untuk mengatakan "tidak!". Berbeda dengan gaya eksternalisasi komunikasi interpersonal, gaya internalisasi melibatkan pesan verbal dan nonverbal dari orang lain, memberikan penampilan diluar penerimaan, pengertian, dan bahkan dorongan, terlepas dari pikiran seseorang atau perasaan. Untuk setiap beberapa alasan, orang-orang yang cenderung menggunakan gaya internalisasi sering "tertahan", terhadap pendapat pikiran dan perasaan. Jika mereka marah, itu jarang terlihat dari apa yang dikatakannya. Jika mereka tidak setuju, mereka jarang mengatakan demikian. Jika mereka merasa mengambil keuntungan dari mereka dapat memungkinkan situasi untuk melanjutkannya ketimbang menghadapinya secara terbuka. 
    Meskipun beberapa dari kita menggunakan gaya secara eksklusif, kita sering mendukung suatu pendekatan dengan yang lain , dalam sebagian besar hubungan kita dengan orang-orang dan tergantung pada gaya orang-orang dengan siapa kita berhubungan , faktor ini dapat menjadi pengaruh utama dalam membentuk interaksi dan hubungan kita, seperti yang disarankan dalam contoh berikut:

Contoh : Film FTV “ arjuna mencari cinta “

Bimo : “ ken… gue nebeng ke acara ulang tahun vivi bisa ga? Gue gak ada kendaraan..jadi gue nebeng lo   aja ya “

Kenny : “ ya mau gimana lagi coba, lo ga ada cara lain. Yaudah gue jemput nanti malem deh …”

Bimo : “ thanks berat sist, gue tau banget lo emang bisa diandelin dah hahaha.. yaudah kalau gitu nanti gue ke kebun dulu bantuin bapak,abis itu geu kerumah lo sekitar jam 7malam,gimana? Jadi lo gakusah jemput gue “

Kenny : “ yaudah terserah lo aja enaknya gimana,soalnya nanti juga gue ada latihan basket bim.. “

Bimo : “ okay..sampai ketemu nanti malem yaaa ken…”




Power

Dalam Hubungan komunikasi interpersonal ada pembagian kekusaan , jadi dimana ada individu yang mengatur atau mengontrol individu yang lain
Hubungan ini menjadi assimetris
Seorang individu yang mempunyai control atau power disebut the employer , hubungan seperti ini terbentuk sebagai kensekuensi dari kontrol berlebih yang tidak rata antara si pembuat keputusan (the decision making) dengan si individu yang memiliki power (resources)
Hubungan seperti ini dapat terlihat seperti Hubungan antrara guru dan murid, orangtua dan anak


contoh film laskar pelangi


Dalam Film “Laskar Pelangi” yang menceritakan tentang kisah kehidupan anak-anak di pulau Belitung 
Di dalam film itu ada seorang guru yang bernama Ibu Muslimah yang mendidik murid-muridnya, selama kelas nya berlangsung ibu Muslimah memiliki power dalam kelas tersebut ,dia berusaha untuk menciptakan kelas yang tertib dengan menyuruh salah satu muridnya untuk menjadi ketua kelas, Dalam hal ini Ibu muslimah yang berperan menjadi guru memiliki power di dalam kelasnya (resources) sedangkan murid-muridnya menjadi pembuat
Keputusan (the decision making) , murid-muridnya lah yang memeliki keputusan untuk membuat suasana di kelas menjadi tertib atau tidak




Conflict


Adanya Konflik disebabkan karena terjadinya perbedaan kepentingan antara 2 orang atau lebih sehingga menimbulkan pertentangan diantara mereka, konflik bisa memberi dampak pada komunikasi yang dinamis
Seorang Researcher Komunikasi bernama Allan Sillars mengatakan bahwa Ketika seseorang sedang berada dalam situasi konflik dia akan cenderung mengembangkan teori personalnya untuk menjelaskan situasi yang terjadi,teori ini mempunyai pengaruh terhadap interaksi antar individu

Sillers menemukan 3 strategi umum komunikasi yang biasa digunakan untuk pemecahan konflik
1. Passive-indirect methods: Avoiding the conflict producing situation and people
2. Distributive Methods : Maximizing the one’s own gain and the other’s losses
3. Integrative methods : Achieving mutually positive outcomes for both individuals and the relationship








Contoh : film “oh Baby”

Dalam Film “oh Baby” yang bercerita tentang seorang gadis bernama Baby yang ingin mengikuti ajang kompetisi dance, tetapi untuk dapat mengikuti kompetisi dance tersebut baby harus memiliki latar belakang pendidikan yang baik, akhirnya dia pun bersekolah di sekolah yang baik dan cukup populer
Seiring berjalannya waktu dia pun mencoba untuk beradaptasi dengan sekolah barunya akan tetapi dia mengalami kesulitan dalam mengikuti pelajaran di sekolah tersebut (pada tahap ini baby telah mengalami konflik) lalu, ada seorang teman sekelasnya yang pintar dan bersedia untuk mengajarinya dan akhirnya baby pun belajar bersama dia dan baby mulai melatih dirinya untuk dapat mengikuti pelajaran di sekolahnya (pada tahap ini baby mengikuti Passive-indirect methods dimana dia menghindari konflik dari situasi yang dihadapinya)

Reference : Brent D. Ruben, l. P. (2006). Communication and Human Behavior. Pearson.










Kamis, 27 September 2012

Teori Komunikasi Bedasarkan dimensi Frank Dance

sumber gambar :  csd.illinoisstate.edu


Bedasarkan sumber: http://www.kbbi.web.id/  pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yg dimaksud dapat dip;ahami; hubungan; kontak (kategori dimensi normatif)

Menurut PALO ALTO
Ketika dua orang sedang bersama, mereka berkomunikasi secara terus menerus karena mereka tidak dapat berperilaku. PALO ALTO sangat percaya bahwa seseorang tidak dapat tidak berkomunikasi                    

Menurut HIMSTREET & BATY
Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui suatu sistem yang biasa (lazim), baik dengan simbol-simbol, sinyak-sinyal, maupun perilaku atau tindakan (kategori dimensi observasi)

Menurut BOVEE
Komunikasi adalah suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan (kategori dimensi observasi)

Menurut  LASWELL
Komunikasi adalah proses yang menggambarkan siapa mengatakn apa dengan cara apa, kepada siapa dengan efek apa
(kategori dimensi observasi, normatif)

Menurut  CARL I. HOVLAND
Komunikasi adalah proses dimana seseorang individu atau komunikator mengoperkan stimulan biasanya dengan lambang-lambang bahasa (verbal maupun non verbal) untuk mengubah tingkah laku orang lain
(kategori dimensi observasi, normatif)


Menurut THEODORSON & THEDORSON
Komunikasi adalah penyebaran informasi, ide-ide sebagai sikap atau emosi dari seseorang kepada orang lain terutama melalui simbol-simbol
(kategori dimensi observasi)




Menurut EDWIN  EMERY
Komunikasi adalah seni menyampaikan informasi, ide dan sikap seseorang kepada orang lain
(kategori dimensi observasi)

Menurut  DELTON E, Mc FARLAND
Komunikasi adalah suatu proses interaksi yang mempunyai arti antara sesama manusia
kategori dimensi observasi


Menurut WILLIAM ALBIG
Komunikasi adalah proses sosial, dalam arti pelemparan pesan/lambang yang mana mau tidak mau akan menumbuhkan pengaruh pada semua proses dan berakibat pada bentuk perilaku manusia dan adat kebiasaan
(kategori dimensi normatif)


Menurut CHARLES H. COOLEY
Komuniksi berarti suatu mekanisme hubungan antar manusia dilakukan dengan mengartikan simbol secara lisan dan membacanya melalui ruang dan menyimpan dalam waktu
kategori dimensi observasi


Menurut  A. WINNET
Komunikasi merupakan proses pengalihan suatu maksud dari sumber kepada penerima, proses tersebut merupakan suatu seri aktivitas, rangkaian atau tahap-tahap yang memudahkan peralihan maksud tersebut                  
kategori dimensi observasi


 
Menurut  KARFRIED KNAPP
Komunikasi merupakan interaksi antar pribadi yang menggunakan sistem simbol linguistik, seperti sistem simbol verbal (kata-kata) dan non verbal. Sistem ini dapat disosialisasikan secara langsung / tatap muka atau melalui media lain (tulisan, oral, dan visual)
kategori dimensi observasi