Relational Patterns
1. Supportive & Defensive Climates
Supportive
Seorang individu yang memberikan pernyataan positif kepada individu lain yang sifat dan tujuannya adalah memberikan dukungan kepada individu tersebut.
Contoh : Film “ Garuda di Dadaku “
Bayu : “masalahnya lo tau sendiri ibu nggak suka kalau gue itu main bola. Gimana mau izin buat latihan?
Heri : “nyokap lo Cuma gamau lo gagal aja bay…nanti gue yang minta izin kalau lo mau belajar bareng dirumah gue, terus kita latihan bola deh, tenang aja gue pasti bakal nganterin lo pulang buat mastiin ke nyokap lo”
Bayu : “serius? Kalau ketauan gimana?”
Heri : “tenang bay, nggak bakal ketahuan. Yang penting lo tunjukin kemampuan lo main bola”
Bayu : “yaudah, makasih ya her”
Defensive
Seorang indivitu yang memberikan
pernyataan positif kepada individu lain yang berupa sindiran yang dilakukan
secara halus,yang bertujuan untuk menyadarkan individu tersebut.
Contoh: Film “Best Friend”
Molly : “biasa aja kali tan kaya ABG aja. Oh iya gue lupa, gue kan gak kaya lo ya rajin belajar dan nurut orang tua. Makanya jadi kuper dan gak pernah bergaul.
Tania : “kok lo jadi nyindir gue gitu sih? Oke-oke gue ajak dia jalan besok ya. Dan gue gak kuper! “
Dependensi & Counterdependensi
Counterdependensi
Suatu hubungan yang terjadi ketika
individu yang memiliki hubungan dengan orang lain , tetapi individu tersebut
memiliki tingkat independen yang tinggi. Maka ia dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya tanpa adanya keterikatan dengan orang lain atau ketergantungan dengan
orang lain.
Contoh : Film “ Dealova “
Kara : “ Dira… malem ini kita latihan basket lagi yuk disekolah ? “
Dira : “ engga ah, bosen latihan basket terus “
Kara : “ yaudah, gimana kalau kita pergi nonton aja ? “
Dira : “ apaan sih kar..kayak anak kecil aja deh kerjaannya nonton teus, aku mau nyari suasana baru “
Kara : “ kalau ke bukit bintang mau ga? “
Dira : “ gak ad aide lain kar? Yang lebih seru gitu..basi tau ga. Udah kita main basket aja deh “
Dependensi
Seorang individu yang hidupnya
ketergantungan dengan individu lain, karena ia tidak dapat hidup sendiri tanpa
bantuan dari orang lain.
Contoh: Film “ Love in Paris “
Dygta : “ Aliya.. kamu hari ini bisa temenin aku ga latihan basket? “
Aliya : “ kapan? “
Dygta : “ nanti sore, sekalian nanti kamu bisa liat aku main sebagai kapten tim basket sekolah kita yang baru
Aliya : “ oke, kedengarannya seru “
Dygta : “ yaudah sekarang kita makan dulu yuk … “
Aliya : “ iya..aku juga udah laper banget nih dyg “
Dygta : “ kamu mau makan apa al? “
Aliya : “ apa aja terserah kamu,aku ikut kamu..”
Dygta : “ oke al…”
Progresive & Regresive Spirals
Progresive Spirals
Aksi dan reaksi yang dilakukan oleh
seorang individu dalam suatu hubungan, yang memiliki tingkat konsistensi dalam
tujuan hidup mereka yang mengakibatnkan peningkatan secara terus –menerus dalam
keharmonisan dan tingkat kepuasan.
Contoh: film battleship
Sam : What are you going to say ?
Alex Hopper : I’m going to walk up a to him ,man to man and look him straight in the eyes
Sam : with what words ?
Alex hopper : with my words, okay sir your daughter is the best thing that has ever happened to me she’s smart, kind, beautiful, funny, and I’m madly in love with her. It would be an honor to have your permission to marry her
Sam : I love you
Alex hopper : I love you, too
Regresive Spirals
Pola ini merupakan kebalikan dari progressive
spirals dimana setiap individu dalam suatu hubungan memberikan kontribusi
penurunan tingkat konsistensi dalam tujuan hidup mereka yang mengakibakan ketiakpuasan,ketidaknyamanan
dan jarak hubungan yang semakin menjauh
Contoh : film Albert Nobbs
Joe : What have you done to us? You’ve ruined everything.
Helen : What are you saying? You can’t leave. You wouldn’t let me go and now you say it’s my fault?
Joe : I didn’t mean that, Helen
Helen : what didn’t you mean ?
Factors that influence Patterns
Faktor-faktor yang mempengaruhi pola
Kita telah melihat
peran komunikasi dalam memainkan hubungan evolusi dan pola yang berkembang
dalam diri mereka. Dalam seleksi ini, kita akan fokus pada faktor-faktor yang
mempengaruhi pola-pola ini. Sejumlah elemen berdampak pada komunikasi
interpersonal. Khususnya adalah panggung dan konteks interaksi, kebutuhan
interpersonal dan gaya, kekuasaan dan konflik.
Tahap hubungan dan konteksnya
Pola komunikasi
dalam suatu hubungan sangat bervariasi dari satu ke yang lain. Alaminya , orang
bertemu satu sama lain untuk pertama kalinya berinteraksi dengan cara yang
berbeda dari orang-orang yang telah hidup bersama selama beberapa tahun. Sifat
pola interpersonal juga bervariasi tergantung pada konteks di mana percakapan
berlangsung. Orang bertemu di sebuah toko kelontong yang sangat mungkin untuk
bertindak dan bereaksi secara berbeda satu sama lain daripada jika mereka
berbicara di sebuah bar atau di pertemuan bisnis. Bersama-sama, kedua faktor menjelaskan
banyak variasi dalam pola hubungan komunikasi.
Kebutuhan interpersonal dan gaya
Melampaui dampak lebih langsung serta jelas panggung dan konteks, kebutuhan interpersonal dan gaya dari individu-individu yang terlibat , merupakan pengaruh lain pada hubungan komunikasi.
Sering tercatat sebagai bagian yang sangat penting dengan cara ini adalah kebutuhan interpersonal untuk kasih sayang , inklusi dan kontrol. William Schutz telah menyarankan bahwa keinginan kita relatif untuk memberi dan menerima kasih sayangdan mengendalikan orang lain dan dikendalikan oleh mereka yang sangat mendasar untuk orientasi kami dalam hubungan sosial dari semua jenis.
Kita masing-masing mengembangkan kebutuhan relatif kita sendiri terhadap kontrol, kasih sayang dan inklusi, seperti yang kita lakukan di daerah lain. Profil tertentu perlu kita miliki dan bagaimana kecocokan dengan orang-orang lain, bisa menjadi penentu utama dari pola relasional yang dihasilkan. Misalnya, kita bisa berharap bahwa satu orang dengan kebutuhan tertinggi untuk dikontrol dan orang lain dengan kebutuhan yang sama kuat untuk dikendalikan akan berfungsi dengan baik bersama-sama. Jikadi sisi lain, dua orang yang bekerja atau hidup bersama , sama tinggi atau rendahkebutuhannya , perlu untuk dikontrol , serta bisa memprediksi banyaknya konflik atau kurangnya ketegasan dalam hubungan.
Gaya interpersonal juga memainkan peran penting dalam membentuk pola komunikasi yang muncul dalam hubungan. Seperti yang dibahas sebelumnya, beberapa orang merasa lebih nyaman berkomunikasi dengan cara sangat verbal dalam hubungan mereka dengan orang lain, sementara yang lain mengadopsi gaya interpersonal lebih pasif dan terkendali, karena baik untuk preferensi atau kekhawatiran tentang berbicara dalam situasi sosial. Mereka yang menggunakan sebuah gaya untuk berurusan dengan mereka yang berpikir secara blak-blakan , terus terang dan dengan cara yang tegas.Jika mereka menginginkan sesuatu , mereka meminta untuk itu. Jika mereka merasa marah, mereka membiarkan orang lain tahu. Jika mereka merasa mengambil keuntungan dari mereka , mereka mengatakan demikian. Jika mereka tidak mau mematuhi permintaan, mereka memiliki sedikit kesulitan untuk mengatakan "tidak!". Berbeda dengan gaya eksternalisasi komunikasi interpersonal, gaya internalisasi melibatkan pesan verbal dan nonverbal dari orang lain, memberikan penampilan diluar penerimaan, pengertian, dan bahkan dorongan, terlepas dari pikiran seseorang atau perasaan. Untuk setiap beberapa alasan, orang-orang yang cenderung menggunakan gaya internalisasi sering "tertahan", terhadap pendapat pikiran dan perasaan. Jika mereka marah, itu jarang terlihat dari apa yang dikatakannya. Jika mereka tidak setuju, mereka jarang mengatakan demikian. Jika mereka merasa mengambil keuntungan dari mereka dapat memungkinkan situasi untuk melanjutkannya ketimbang menghadapinya secara terbuka.
Meskipun beberapa dari kita menggunakan gaya secara eksklusif, kita sering mendukung suatu pendekatan dengan yang lain , dalam sebagian besar hubungan kita dengan orang-orang dan tergantung pada gaya orang-orang dengan siapa kita berhubungan , faktor ini dapat menjadi pengaruh utama dalam membentuk interaksi dan hubungan kita, seperti yang disarankan dalam contoh berikut:
Contoh : Film FTV “ arjuna mencari cinta “
Bimo : “ ken… gue nebeng ke acara ulang tahun vivi bisa ga? Gue gak ada kendaraan..jadi gue nebeng lo aja ya “
Kenny : “ ya mau gimana lagi coba, lo ga ada cara lain. Yaudah gue jemput nanti malem deh …”
Bimo : “ thanks berat sist, gue tau banget lo emang bisa diandelin dah hahaha.. yaudah kalau gitu nanti gue ke kebun dulu bantuin bapak,abis itu geu kerumah lo sekitar jam 7malam,gimana? Jadi lo gakusah jemput gue “
Kenny : “ yaudah terserah lo aja enaknya gimana,soalnya nanti juga gue ada latihan basket bim.. “
Bimo : “ okay..sampai ketemu nanti malem yaaa ken…”
Power
Dalam Hubungan komunikasi interpersonal ada pembagian kekusaan , jadi dimana ada individu yang mengatur atau mengontrol individu yang lainHubungan ini menjadi assimetris
Seorang individu yang mempunyai control atau power disebut the employer , hubungan seperti ini terbentuk sebagai kensekuensi dari kontrol berlebih yang tidak rata antara si pembuat keputusan (the decision making) dengan si individu yang memiliki power (resources)
Hubungan seperti ini dapat terlihat seperti Hubungan antrara guru dan murid, orangtua dan anak
contoh film laskar pelangi
Dalam Film “Laskar Pelangi” yang menceritakan tentang kisah kehidupan anak-anak di pulau Belitung
Di dalam film itu ada seorang guru yang bernama Ibu Muslimah yang mendidik murid-muridnya, selama kelas nya berlangsung ibu Muslimah memiliki power dalam kelas tersebut ,dia berusaha untuk menciptakan kelas yang tertib dengan menyuruh salah satu muridnya untuk menjadi ketua kelas, Dalam hal ini Ibu muslimah yang berperan menjadi guru memiliki power di dalam kelasnya (resources) sedangkan murid-muridnya menjadi pembuat
Keputusan (the decision making) , murid-muridnya lah yang memeliki keputusan untuk membuat suasana di kelas menjadi tertib atau tidak
Di dalam film itu ada seorang guru yang bernama Ibu Muslimah yang mendidik murid-muridnya, selama kelas nya berlangsung ibu Muslimah memiliki power dalam kelas tersebut ,dia berusaha untuk menciptakan kelas yang tertib dengan menyuruh salah satu muridnya untuk menjadi ketua kelas, Dalam hal ini Ibu muslimah yang berperan menjadi guru memiliki power di dalam kelasnya (resources) sedangkan murid-muridnya menjadi pembuat
Keputusan (the decision making) , murid-muridnya lah yang memeliki keputusan untuk membuat suasana di kelas menjadi tertib atau tidak
Conflict
Adanya Konflik disebabkan karena terjadinya perbedaan kepentingan antara 2 orang atau lebih sehingga menimbulkan pertentangan diantara mereka, konflik bisa memberi dampak pada komunikasi yang dinamis
Seorang Researcher Komunikasi bernama Allan Sillars mengatakan bahwa Ketika seseorang sedang berada dalam situasi konflik dia akan cenderung mengembangkan teori personalnya untuk menjelaskan situasi yang terjadi,teori ini mempunyai pengaruh terhadap interaksi antar individu
Sillers menemukan 3 strategi umum komunikasi yang biasa digunakan untuk pemecahan konflik
1. Passive-indirect methods: Avoiding the conflict producing situation and people
2. Distributive Methods : Maximizing the one’s own gain and the other’s losses
3. Integrative methods : Achieving mutually positive outcomes for both individuals and the relationship
Contoh : film “oh Baby”
Dalam Film “oh Baby” yang bercerita tentang seorang gadis bernama Baby yang ingin mengikuti ajang kompetisi dance, tetapi untuk dapat mengikuti kompetisi dance tersebut baby harus memiliki latar belakang pendidikan yang baik, akhirnya dia pun bersekolah di sekolah yang baik dan cukup populer
Seiring berjalannya waktu dia pun mencoba untuk beradaptasi dengan sekolah barunya akan tetapi dia mengalami kesulitan dalam mengikuti pelajaran di sekolah tersebut (pada tahap ini baby telah mengalami konflik) lalu, ada seorang teman sekelasnya yang pintar dan bersedia untuk mengajarinya dan akhirnya baby pun belajar bersama dia dan baby mulai melatih dirinya untuk dapat mengikuti pelajaran di sekolahnya (pada tahap ini baby mengikuti Passive-indirect methods dimana dia menghindari konflik dari situasi yang dihadapinya)
Reference : Brent D. Ruben, l. P. (2006). Communication and Human Behavior. Pearson.